Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan
  • Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
  • Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025
  • 4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal
  • Fasset Perkuat Eksistensi di Indonesia dengan Inovasi Kripto Syariah dan Fitur Baru
  • Kemenhub Ungkap Kronologi Ancaman Bom di Penerbangan Jamaah Haji
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Gus Yahya: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban Lewat Pendidikan dan Keluarga

Putra JuangSenin, 20 Januari 2025 02:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NUOJ/ Miftahus Surur)

bukamata.id – Tujuan utama didirikannya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) adalah untuk membangun peradaban melalui dua elemen utama, yaitu pendidikan dan keluarga.

Begitu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat Pra-Kongres Pendidikan NU di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, pada Sabtu (18/1/2025).

Menurutnya, kedua elemen ini menjadi tonggak besar dalam visi yang dirumuskan oleh para pendiri NU.

“Inisiatif ini memang didesain dalam sistematika dua tonggak besar, yaitu pendidikan dan keluarga. Dua tonggak besar ini adalah tonggak-tonggak utama dalam visi kita pahami sebagai tujuan para pendiri NU yang mendirikan organisasi ini, yaitu untuk membangun peradaban,” ucap Gus Yahya dikutip lamana NU Online.

Baca Juga:  Pemilu 2024 Sudah Selesai, PBNU Ajak Masyarakat Bersatu Kembali

Gus Yahya menegaskan bahwa dua tonggak ini harus dipahami dengan seksama. Jika ingin sistematis, maka keluarga harus menjadi prioritas utama. Baginya, keluarga adalah fondasi dari kehidupan manusia, dan pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan potensi tersebut.

“Membangun peradaban dalam praktik upayanya, tonggak utamanya adalah keluarga dan pendidikan. Karena, peri hidup manusia, peri hidup masyarakat, dan peri hidup pertama kali itu dimulai dari keluarga dan kemudian dikembangkan melalui inisiatif-inisiatif pendidikan,” jelasnya.

Baca Juga:  Ibarat Saudara Kembar, PBNU Ingatkan Pentingnya Agama dalam Kehidupan Bernegara

Menurutnya, rangkaian kegiatan dalam konteks pembangunan peradaban ini sangat kompleks dan melibatkan banyak elemen. Kongres Pendidikan yang akan diselenggarakan dalam dua hari pada 18-19 Januari 2025 akan membahas berbagai dimensi yang luas dan beragam.

Tema yang akan dibahas mencakup berbagai lembaga pendidikan di lingkungan NU, mulai dari Raudhatul Athfal (RA), pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi, dengan jumlah lembaga yang sangat banyak, termasuk pesantren.

“Ini sebetulnya dalam rangkaian Kongres Pendidikan dan Harlah ke-102 menurut kalender Hijriyah dan ke-99 menurut kalender Masehi, dan sebenarnya ini adalah inisiatif besar dengan merangkai Kongres Pendidikan dan Kongres Keluarga Maslahat ini,” katanya.

Baca Juga:  Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama, Haedar Nashir Puji Kiprah NU Rawat NKRI

Lebih jauh, pihaknya berusaha melakukan sistematisasi dalam penjabaran visi membangun peradaban. Gus Yahya menginginkan setiap agenda dan inisiatif yang ada harus koheren, terhubung satu sama lain, agar gerakan seluruh elemen organisasi ini berjalan padu menuju satu tujuan bersama.

“Koheren itu artinya setiap elemen ini tersambung dengan elemen-elemen lain, sehingga gerak semua elemen yang ada ini betul-betul padu menuju satu tujuan bersama, seperti halnya tubuh kita yang koheren,” tandasnya.

Gus Yahya Nahdlatul Ulama NU PBNU
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB

4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal

Rabu, 18 Juni 2025 13:00 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.