Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya

Rabu, 18 Juni 2025 17:00 WIB

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB

Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung

Rabu, 18 Juni 2025 15:30 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • CLBK, Rachmat Irianto Resmi Pulang ke Persebaya
  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
  • Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung
  • Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan
  • Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
  • Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Haedar Nashir: Pemberantasan Korupsi Harus Objektif dan Tak Tebang Pilih

Putra JuangRabu, 1 Januari 2025 06:00 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Foto: Muhammadiyah)

bukamata.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan pentingnya pemberantasan korupsi yang objektif dan tidak tebang pilih.

Hal tersebut disampaikan Haedar Nashir dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, pada Senin (30/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Haedar memberikan apresiasi atas langkah pemerintah, khususnya Presiden Probowo dalam upaya pemberantasan korupsi sejak masa pelantikan hingga saat ini.

“Kita mendukung langkah pemerintah, termasuk Pak Presiden Probowo, untuk pemberantasan korupsi. Jadikan ini sebagai starting point di tahun 2025 untuk membangun komitmen pemberantasan korupsi yang menjadi political will dalam seluruh institusi pemerintahan, baik di eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun lembaga-lembaga auxelary,” kata Haedar.

Baca Juga:  Dandan Riza Wardana Disambut Hangat Muhammadiyah, Siap Berkolaborasi untuk Kota Bandung

Menurutnya, komitmen politik yang kuat dari seluruh institusi sangat diperlukan agar pemberantasan korupsi tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terealisasi.

Pihaknya juga menyoroti pentingnya perbaikan kelembagaan, termasuk memperkuat posisi dan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga independen.

“KPK mestinya punya posisi tinggi dan moralitas tinggi untuk pemberantasan korupsi yang benar, adil, dan objektif, serta tidak terpengaruh oleh pihak mana pun. Kalau integritas ini dijadikan political will, saya pikir ke depan akan lebih baik,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kasus Dugaan Korupsi Pasar Cigasong, Kuasa Hukum PT PGA Bantah Kesaksian Andi Nurmawan

Lebih lanjut, Haedar menyoroti isu tebang pilih dan politisasi dalam penanganan kasus korupsi yang dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Pihaknya menekankan bahwa KPK dan seluruh institusi pemberantasan korupsi harus bersikap adil, objektif, dan tidak tebang pilih.

“Tidak boleh ada cerita di mana ada tebang pilih dan politisasi perkara. Kalau semua institusi bersikap adil dan objektif, langkah ini akan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat,” katanya.

Haedar juga menekankan bahwa penegakan hukum di Indonesia harus mencerminkan prinsip negara hukum sebagaimana tercantum dalam amandemen konstitusi.

Pihaknya mengingatkan agar institusi penegak hukum, mulai dari kejaksaan, kepolisian, hingga lembaga yudikatif seperti Mahkamah Agung, menjadi tempat tegaknya keadilan tanpa adanya politisasi atau transaksi perkara.

Baca Juga:  Pesan untuk Gen Z: Jangan Pernah Mencela Waktu

“Negara hukum itu mestinya hukum di atas segalanya. Tidak boleh ada cerita di mana ada politisasi perkara atau transaksi-transaksi yang membuat perkara menjadi tebang pilih lagi. Ini harus menjadi political will semuanya,” ungkapnya.

Haedar berharap, agar langkah pemberantasan korupsi yang objektif dan berbasis political will dapat membawa progres signifikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“InsyaAllah, kalau ini dimulai, akan ada progres dalam kehidupan berbangsa kita untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi,” tandasnya.

Haedar Nashir korupsi Muhammadiyah
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Garut, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Rabu, 18 Juni 2025 16:30 WIB

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.