“Hello Kuala Lumpur, ibu kota keriangan. Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan. Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu. Sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali,” begitu lirik Helo Kuala Lumpur.
Lirik tersebut tak jauh berbeda dengan lagu Halo-halo Bandung. Hanya saja, perbedaan terlihat dari kata sapaan “beta” untuk menggantikan “saya”.
Selain itu, makna lagu Halo-halo Bandung yang diciptakan oleh Ismail Marzuki pada 1946 silam itu menceritakan terkait peristiwa Bandung Lautan Api.
“Halo-halo Bandung, Ibu kota Periangan. Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan. Sudah lama beta, tidak berjumpa dengan kau. Sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali,” begitu lirik Halo-halo Bandung.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini