Dadang mengungkapkan maksud dan tujuan IDI ini dibentuk adalah bagaimana untuk membantu menyehatkan masyarakat. “Ini yang sangat penting,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi angka stunting di Kabupaten Bandung dari 29,9 persen, per hari ini menurun 11 persen. “Upaya-upaya menurunkan angka stunting terus kita lakukan,” katanya.
Dadang menyebutkan, di suatu kecamatan yaitu di Kecamatan Pacet, menemukan anak-anak disabilitas.
“Yang konon kabarnya per hari ini sekitar 230 orang. Ini perlu ada penelitian. Di Kecamatan Pacet seperti itu, saya khawatir di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Bandung. Saya mohon bantuan IDI untuk meneliti dan mengkaji. Apakah karena gen, apakah karena penyakit sebelum hamil, karena keturunan atau karena apa?” bebernya.
Dadang mengajak kepada seluruh dokter di Indonesia, terutama di Kabupaten Bandung ada lima hal untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Pertama peningkatan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi.
“Jika para dokter dan karyawan tidak mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi, bakal ketinggalan. Maka ada hal yang harus kita gali. Kita siap berdiskusi,” ujarnya.
Pihaknya siap mensuport IDI dalam program dan anggaran, supaya hal-hal di masyarakat yang perlu ditindaklanjuti bisa ditindaklanjuti. Sebab, ia tidak mau mendengar lagi di kecamatan lain ada penambahan warga dengan kondisi berkebutuhan khusus atau disabilitas.
Ia pun menyebutkan walau disabilitas dan SLB ini kewenangan provinsi, tetapi dirinya tidak bisa diam diri.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini