Sementara, untuk pendapatan daerah lain-lain yang sah, kata Bey, angka semula Rp28,80 miliar ditargetkan bertambah 77,78 miliar atau naik 279,09 persen menjadi Rp106,57 miliar.
APBD-P 2023 Jabar juga meliputi pembahasan belanja daerah. Bey mengatakan, untuk hal ini diasumsikan akan ada peningkatan dari semula Rp33,39 triliun bertambah Rp2,42 triliun atau naik 7,13 persen menjadi Rp36,35 triliun.
“Ini terdiri dari pemenuhan belanja wajib dan mengikat, penyediaan alokasi gaji dan tunjangan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), juga pendanaan hibah pilkada dan bantuan keuangan,” ucap Bey.
Sementara dari sisi penerimaan pembiayaan semula Rp873,28 miliar bertambah Rp1,59 triliun atau naik 182,31 persen menjadi Rp2,47 triliun. Pengeluaran pembiayaan semula Rp1,09 triliun bertambah Rp300 miliar atau naik 27,58 persen menjadi Rp1,39 triliun.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, dalam seminggu ini legislator akan membahas rancangan KUA PPAS APBD 2023 ini. Kemudian akan dirapatkan di Badan Anggaran (Banggar).
“Perubahan 2023 harus selesai 3 bulan sebelum anggaran selesai, berarti akhir September ini harus selesai kemudian APBD 2024 satu bulan sebelum anggaran selesai,” kata Ineu.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini