Denny menegaskan, produk Kredit BJB Mesra berbeda dengan pembiayaan pada umumnya. Selain tanpa bunga dan agunan, plafonnya yaitu dari Rp5 juta hingga Rp10 juta.
“Persyaratan yang lain sama, KTP, KK, rekomendasi, surat nikah,” tuturnya.
Berdasarkan statistik gender, 70 persen penerima manfaat Kredit BJB Mesra adalah perempuan. 32 persen di antaranya usia 36-45 tahun.
“Yang kita bangun karena ibu-ibu lebih terkendali. 21 persen, 26-35 tahun. Ini usia produktif untuk naik kelas,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Kecil pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, Ucup Yusuf mengatakan, adanya Kredit BJB Mesra mendukung aksesibilitas pelaku usaha yang unbankable. Bahkan kreditnya bisa tersalurkan dalam 7 hari kerja.
“Pengajuan kredit menggunakan mobile aplikasi. Ketika urusannya harus cepat, yah harus ada intervensi aplikasi,” kata Ucup.
Ucup menambahkan, jumlah penerima kredit tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Terlebih pasca pandemi jumlahnya melonjak tajam.
Tak hanya itu, penghargaan juga diraih terkait program tersebut. Pada 2021, Kredit BJB Mesra meraih Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Barat (KIJB).
“Tahun 2022, Kredit BJB Mesra meraih Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Nasional (KIPP)” ucapnya.
Di tempat yang sama, Herni Hernawati, pelaku UMKM dari Pangandaran mengaku, kehadiran Kredit BJB Mesra sangat membantu usahanya. Terlebih dirinya sangat enggan berurusan dengan bank emok.
“Sering (didatengin), di lingkungan kami marak sekali bank emok,” ungkapnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini