“Kolaborasi yang kuat menjadi kunci dalam memastikan inflasi tetap terkendali dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Samiran, mengingatkan bahwa meskipun inflasi terkendali, Pemkot Bandung harus tetap mewaspadai potensi kenaikan harga komoditas strategis seperti telur ayam dan daging ayam ras.
“Lonjakan harga pada komoditas ini dapat berdampak signifikan pada daya beli masyarakat dan garis kemiskinan,” ujarnya.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga, Kepala Bulog Cabang Bandung, Imam Firdaus Jamal, menyatakan kesiapan Bulog dalam mengendalikan inflasi dengan memastikan stok komoditas strategis tersedia. Saat ini, Bulog memiliki 10.500 ton beras medium, 137 ribu liter minyak goreng, dan 125 ribu kilogram gula putih.
“Kami siap mendukung pengendalian inflasi melalui intervensi pasar, terutama menghadapi curah hujan tinggi hingga Februari 2025,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, mengingatkan potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan kilat, yang diperkirakan akan berlangsung hingga awal 2025.
“Kami mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk terus memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG. Risiko di sektor pertanian dan distribusi perlu dikelola dengan baik,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini