Orang nomor satu di Jabar ini berharap apa yang sudah dilakukan bisa berdampak positif dalam penerimaan pajak yang dikelola negara untuk pembangunan di berbagai sektor, mulai infrastruktur, Pendidikan hingga Kesehatan. Selain itu, jangan sampai puas dengan invoasi yang sudah ada.
“Saya harap muncul inovasi terakhir, pengesahannya juga sudah tidak perlu lagi datang fisik, mudah-mudahan bisa di laksanakan. Ketika ngecek rangka mesin misalnya, bisa pakai teknologi dan tersebar di wilayah-wilayah. Sehingga warga bisa lebih dekat lagi,” harap mantan Wali Kota Bandung ini.
Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik menjelaskan, Samsat Digital adalah hasil kolaborasi Kakorlantas Polri beserta Kemendagri dan Jasa Raharja. Mereka memiliki kesamaan visi untuk mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat terutama dalam rangka edukasi pajak.
“Digitalisasi adalah solusi. Jadi layanan yang biasanya dua jam bisa cepat, lima menit. Kemudian juga tahunan dan lima tahunan, untuk cek fisik juga kita sudah pendekatan digitalisasi,” ucap Dedi Taufik.
“Ini sebuah kolaborasi dengan tim pembina Samsat nasional. Kami mempunyai komitmen yang dikolaborasikan dengan aset yang dimiliki pemerintah pusat yaitu Kementerian Perhubungan yaitu terminal,” terang dia.
Beberapa layanan yang bisa dilakukan di Samsat pembantu di Terminal Leuwipanjang, di antaranya melayani perpanjangan STNK tahunan dan 5 tahunan. Juga, ada layanan Samsat drive thru atau lantatur. Semua pembayaran didorong cashless.
Disinggung mengenai rencana berikutnya, Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi menyatakan bahwa komunikasi yang sudah terjalin akan terus dijaga. Saat ini fokusnya adalah menambah pendapatan daerah. Karena dengan begitu, rencana inovasi untuk layanan bisa dilaksanaan dengan maksimal.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini