“Salah satu contohnya ITB yang berhasil mendapat dukungan 90 persen dari Pemda Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Di sisi lain, terdapat beberapa poin yang Lukman sampaikan kepada para rektor.
Pertama, PSDKU hadir untuk menyelesaikan masalah APK daerah dengan harapan dapat meningkatkan kualitas SDM di daerah tersebut.
Kedua, kualitas PSDKU yang terjamin karena merupakan turunan kampus utama di setiap perguruan tinggi yang sudah terbukti kualitas lulusannya di masyarakat.
Ketiga, PSDKU merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, salah satunya dengan pemerintah daerah, dengan harapan para rektor dapat menyampaikan program PSDKU kepada masing-masing pemerintah daerah sehingga penyelenggaraan PSDKU dapat berjalan optimal.
Lukman juga menjelaskan bahwa kebijakan PSDKU saat ini masih terus dikaji untuk dapat berkolaborasi atau sesuai dengan peraturan di setiap daerah seiring peraturan pembangunan perguruan tinggi di tiap daerah berbeda-beda.
“PSDKU hadir bukan mencari mutu, tetapi mencari dampak terhadap APK di tiap daerah,” tuturnya.
Sebagai informasi, ITB Kampus Cirebon dibuka sejak Tahun Akademik 2016/2017.
Terdapat tujuh program studi yang dibuka, yakni Kriya, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geofisika, Oseanografi, Teknik Perminyakan, dan Teknik Pertambangan.
Pengembangan kampus tersebut sebagai upaya meningkatkan peran ITB dalam membangun riset dan berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam skala regional maupun nasional.
Seluruh program di ITB Kampus Cirebon seperti sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem akademik dan kemahasiswaan, sistem keuangan, sistem dan pengembangan sarana dan prasarana, hingga sistem kelulusan, tetap dilaksanakan secara terpusat oleh ITB.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini