bukamata.id – Menjelang pemberangkatan jemaah haji kloter pertama tahun 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama Kementerian Agama (Kemenag) Jabar meluncurkan inovasi tracking lansia.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Jabar, Faiz Rahman mengatakan, inovasi tracking lansia ini diluncurkan agar tagline “Haji Ramah Lansia” bisa terwujud.
“Taglinenya ini masih tetap “Haji Ramah Lansia” ini sudah mendekati finish, Kanwil Agama ini membuat aplikasi tracking satu sampling memang risetnya tapi untuk beberapa lansia itu kita pasangi alat, inovasi yang sedang kita riset di keberangkatan haji hari ini,” ucap Faiz di Bandung, Kamis (9/5/2024).
Faiz mengungkapkan, riset tersebut menggunakan metode purposive sampling dimana nantinya bakal diterapkan pada 30 jemaah haji dalam satu kloter.
“Untuk yang ke 30 jemaah kita mungkin ga spesifik untuk kloter yang mana, kan kita belum tau dimana nih ada warga senior yang bisa gadget dan tidak, ini purposive sampling metodologinya, jadi hanya di satu kloter saja, karena kalau disebar susah, mengumpulkan hasil risetnya,” terangnya.
Faiz mengatakan, inovasi tersebut berbentuk alat tracking yang tinggal digantungkan pada jemaah namun terkoneksi dengan aplikasi.
“Bentuknya gadget tracking yang sudah ada di pasaran, kemudian dikoneksikan dengan aplikasi,” ujarnya.
Kemudian, cara kerja alat tersebut bisa mendeteksi dua peristiwa. Pertama, saat jemaah haji hilang.
“Ketika jemaah hilang dalam rombongan, ini kepala rombongan tinggal ngecek gadgetnya posisinya ada dimana, ini sebenarnya teknologinya bukan baru-baru amat, pakai teknologi GPS tapi disematkan karena target kita kan lansia, yang mungkin tidak terbiasa dengan gawai, jadi kita kasih alat tinggal digantungkan aja,” jelasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini