Lalu yang kedua, alat tersebut bisa mendeteksi jemaah yang jatuh akibat kelelahan.
“Yang keduanya kenapa lansia, kadang kan kita gak tau kadang kelelahan kemudian jatuh ini akan otomatis ngasih pesan SOS,” imbuhnya.
Adapun dalam aplikasinya, terdapat beberapa fitur yang bisa membantu jemaah dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Kalau di aplikasinya ini ada tanda baca buat rambu jalan bahasa Arab kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kemudian ada maps, ini fitur-fitur yang sebetulnya membantu jemaah ketika nanti dalam pelaksanaan dalam ibadah haji, mudah-mudahan lancar,” katanya.
Untuk itu, Faiz berharap inovasi ini menjadi inspirasi dan masukan positif untuk pelaksanaan haji di Indonesia.
“Ini juga dari Jawa Barat inovasi ini terus dikembangkan, tujuannya pelayanan terhadap jemaah haji asal Jawa Barat ini bisa maksimal,” ujarnya.
Namun ke depan, Faiz pun berharap inovasi yang diinisiasi Pemprov dan Kemenag Jabar ini bisa direplikasi untuk semua jemaah haji di seluruh provinsi di Indonesia.
“Harapannya seperti itu (tahun depan semua jamaah haji menggunakan alat tracking), tapi itu diluar kendali kita, itu kan kebijakannya Menteri Agama, jadi ini inovasinya diinisiasi bersama Kanwil Kementerian Agama, kalau memang dirasa bermanfaat bagus, ya mudah-mudahan di replikasi untuk semua jemaah haji seluruh Provinsi di Indonesia,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini