bukamata.id – Pemilu yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Kualitas pemilu bisa dilihat dari penyelenggaraan yang jujur, adil, damai, dan bermartabat.
Hal ini bisa dicapai apabila para penyelenggara pemilu dan penyelenggara negara dapat menjalankan amanah konstitusi dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, berbagai temuan mengindikasikan adanya tindakan-tindakan yang mengarah pada pemilu yang kurang baik.
Berangkat dari hal tersebut, Jaringan Gusdurian Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait situasi politik Pemilu 2024. Pembacaan pernyataan sikap ini dipimpin langsung Koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid di Yogyakarta, Sabtu (10/2/2024).
Alissa Wahid mengatakan, pernyataan sikap ini dirumuskan bersama oleh Jaringan Gusdurian Indonesia dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, ada beberapa komonitas di luar negeri.
“Ada lebih dari 100 komonitas Gusdurian di Indonesia dan juga lembaga lembaga yang berjejaring di dalam Gusdurian Indonesia di dalamnya ada ribuan aktivis tingkat akar rumput dan juga para tokoh-tokoh agama dan tokoh tokoh masyarakat. Jadi ini adalah pernyataan kami bersama,” kata Alissa.
Berikut tujuh poin pernyataan sikap Jaringan Gusdurian Indonesia tentang situasi politik Pemilu 2024:
1. Kami menyayangkan terjadinya sejumlah dugaan pelanggaran yang terjadi sebelum dan selama masa kampanye terbuka Pemilu 2024, seperti pelanggaran netralitas pejabat dan aparat negara, penyalahgunaan sumber daya negara, kekerasan berbasis politik, penyebaran hoaks, misinformasi, serta disinformasi, serta perbuatan yang merendahkan martabat. Penting untuk memastikan dugaan pelanggaran tidak lagi terjadi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini