“Ketika user awam mau konsultasi, teknisnya tinggal klik chat tanya apoteker, jadi tidak harus beli obat dulu, dia hanya mau konsultasi silahkan. Teknis kedua, seandainya si user awam punya resep dia mau tebus, pasti kita arahkan ke apoteker dulu, jadi harus tanya dulu sama apotekernya,” katanya.
Menurutnya, apoteker menjadi salah satu kunci dalam pelayanan kesehatan karena berperan menjamin keamanan dan efektivitas pengobatan.
“Kita juga sudah menyediakan fitur obat untuk resep yang untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat saat ini, cuman memang untuk aplikasi penebusan resep saat ini kita juga masih sama-sama menunggu UU nya dari Kementerian Kesehatan, namun nati jika UU nya sudah jelas, kita pun sudah ready juga dan kita akan melayani obat resep,” terangnya.
Untuk itu, peningkatan penggunaan obat dan produk kesehatan perlu diiringi dengan peningkatan edukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya penggunaan yang tidak tepat yang dapat membahayakan pengguna.
“Kita juga fokus pada masyarakat awam, karena miss informasi ini terjadinya di awam,” paparnya.
Mariska menyebut, saat ini sudah ada lima apotek yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa barat yang telah bekerjasama dengan Tanya Obat.
“Cakupan kita nasional, cuman kita memang baru banget ini dan saat ini baru lima apotek yang bekerja sama dengan kami, ada di Bandung, Lampung, di Cirebon, jadi memang tersebar,” sebutnya.
Co-Founder Tanya Obat, Sova Dewi Alfian mengungkapkan, Tanya Obat merupakan one stop pharmacy yang menghadirkan pelayanan kefarmasian kepada pasien melalui penyediaan informasi obat secara visual dan tekstual dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien, serta fitur konsultasi apoteker untuk penggunaan obat yang lebih tepat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini