bukamata.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkoordinasi dengan dinas kesehatan hingga lapisan kewilayahan untuk menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi potensi konflik demi menjaga kondusifitas pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, secara keseluruhan, terdapat 7.424 TPS yang tersebar di Kota Bandung dengan penyelenggara pemilu sebanyak 68.363 orang.
Ia menyarankan pembentukan jadwal piket keliling siskamling pada H-7 pemilu sebagai upaya penjagaan di setiap wilayah dari ancaman.
“Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) kita ada 150 orang atau 5 orang per kecamatan. Lalu ada juga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 51.968 orang. Kita harus bertanggung jawab 24 jam untuk proses pengamanan distribusi logistik,” uja Ema saat rapat koordinasi kesiapan pemilu 2024 di Balai Kota Bandung, Senin (5/2) dikutip dari situs resmi Kota Bandung.
Dengan begitu Ema mengingatkan kepada seluruh camat dan lurah harus sudah fasih mengetahui agenda-agenda tahapan pemilu 14 Februari mendatang.
“Tahapan pemilu ini harus sudah di dalam dan di luar kepala. Camat dan lurah sudah harus fasih agenda-agendanya. Sukses pemilu itu ada di kita. Mobilitas masyarakat menjadi tanggung jawab yang harus kita pantau, meski lingkup wilayahnya bukan ada pada wewenang kita,” ujarnya.
Ia menegaskan, para petugas Pemilu juga harus dipantau. Terutama jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang bisa bertambah sewaktu-waktu dengan hadirnya pemilih pemula atau pemilih pindahan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini