Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung

Rabu, 18 Juni 2025 15:30 WIB

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Jaga Kondisi di Tengah Liburan, Pemain Muda Persib Serius Siapkan Diri untuk Maung Bandung
  • Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan
  • Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
  • Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025
  • 4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal
  • Fasset Perkuat Eksistensi di Indonesia dengan Inovasi Kripto Syariah dan Fitur Baru
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Kaum Intelektual Diminta Cari Inovasi atasi Kebrutalan Politik Uang di Indonesia

Putra JuangJumat, 26 Juli 2024 20:17 WIB
Sekolah Demokrasi bertajuk "Tantangan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di era Prabowo- Gibran". (Foto: tangkapan layar)

bukamata.id – Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) kembali menggelar Sekolah Demokrasi (Sekdem) tahun 2024. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Sekdem kali ini dilakukan bersama-sama dengan INDEF School of Political Economy.

Sekolah Demokrasi kali ini membahas terkait “Tantangan Ekonomi Politik Pemerintahan Baru: Menyambut Kabinet Prabowo – Gibran”.

Pendiri INDEF, Didik J Rachbini menilai, demokrasi Indonesia saat ini brutal dengan politik uang. Oleh karena itu, para kaum intelektual harus menemukan inovasi untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Demokrasi Indonesia yang sekarang ini brutal dengan politik uang, itu harusnya para intelektual menemukan inovasi. Jadi politik uang tuh harus dipotong, satu misalnya risetnya Prof. Ward Berenschot, diskusi dengan saya juga, saya bawa ke DPR,” ucap Didik.

Pihaknya juga mengkritik terkait adanya praktik uang mahar dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Baca Juga:  Heartbreak Motel hingga Kang Mak, 5 Film Indonesia Siap Tayang di Netflix Desember Ini

“Itu uang mahar harusnya ga boleh ada, harus ditarik ke ranah ilegal, ranah kriminal. Jadi ada tukar menukar mahar untuk pencalonan itu seperti pelacuran, ga boleh ada di situ. Tapi partai kan tidak mau, karena partai dapatkan uang dari situ,” katanya.

Menurutnya, salah satu solusi untuk menghilang mahar politik ini adalah dengan cara funding partai dan inovasi.

“Solusinya funding partai harus dilakukan, kedua harus banyak inovasi, sebagai contoh walaupun merubah struktur politik, ga usah ada Pilkada. Jangan ada Pilkada, Pilkada langsung aja, misalnya di Madura atau di Mojokerto itu anggota DPRD terbanyak dari partai terbesar, langsung jadi bupati, kan tidak ada politik uang, hilang, jadi harus banyak inovasi,” bebernya.

Baca Juga:  Indonesia Diuntungkan dengan Kesulitan Vietnam Jelang Laga Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia

“Jadi sekarang ini brutal sekali, harus banyak inovasi dan trackpol harus terlibat, kalau tidak saya kira ini sangat berat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Demokrasi LP3ES, Wijayanto mengatakan, bahwa tujuan diselenggarakannya Sekolah Demokrasi ini adalah untuk melahirkan generasi demokrat yang setia pada nilai-nilai demokrasi.

“Sekolah Demokrasi kali ini kita berharap akan melahirkan generasi demokrat yang setia pada nilai-nilai demokrasi, pada institusi demokrasi,” ucap Wijayanto dalam sambutannya, Jumat (26/7/2024).

“Kita juga berharap bahwa Sekolah Perkaderan kali ini juga bisa melahirkan para kader pemimpin muda yang mampu menjawab berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks dengan berbagai permasalahannya,” tambahnya.

Wijayanto menilai, Sekolah Demokrasi kali ini juga penting untuk lahirnya pemimpin muda dengan gagasan baru dan praktik-praktik politik baru di tengah gelombang disinformasi yang melanda dunia.

Baca Juga:  Kolaborasi Epik, 3 Brand Indonesia Luncurkan Produk One Piece x Tahilalats

“Perubahan iklim, ancaman krisis ekonomi yang ada di dunia, penyalahgunaan AI, Cyber Crime, dan perang yang saat ini masih berlangsung tidak jauh dari sini antara Ukraina dan Rusia dan yang tetap bergejolak di Timur Tengah antara Israel dan Palestina, yang semuanya bisa mengancam masa depan umat manusia, jika kita tidak tangani dengan baik,” tuturnya.

Menurutnya, disinformasi dan hate speech inilah yang menjadi salah satu faktor membuat demokrasi mengalami kemunduran, melahirkan polarisasi politik, bahkan bisa berujung pada perang dan genosida seperti yang terjadi di Rwanda.

“UNESCO bahkan menyebut bawa disinformasi merupakan masalah yang lebih serius daripada perubahan iklim, karena gara-gara disinformasi inilah orang bisa tidak percaya pada perubahan iklim,” tandasnya.

INDEF Indonesia LP3ES politik uang Sekolah Demokrasi
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Kaget Ada Kasino Berkedok Tempat Futsal, Wali Kota Bandung Akui Kecolongan

Rabu, 18 Juni 2025 14:30 WIB

Anies Baswedan di Forum Cendekia Unisba: Dosen Harus Jadi Teladan di Era AI

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB

4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal

Rabu, 18 Juni 2025 13:00 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.