Adapun bentuk kerja paruh waktu yang ditawarkan pihak ITB antara lain:
Pertama, Asisten Mata Kuliah/Praktikum. Kedua, Penugasan administratif di Fakultas/Sekolah atau Program Studi atau Laboratorium atau unit kerja di bawah WRAM.
Ketiga, Penugasan membantu bimbingan kemahasiswaan atau bimbingan akademik, meliputi:
a. Memberikan tutorial bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan akademik,
b. Membantu bimbingan kegiatan kemahasiswaan/lomba,
c. Dan lain-lain.
Lanjut, Fidela menjelaskan terkait email yang ditujukan kepada mahasiswa ini memuat dua tautan google formulir yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa ITB.
1. Tautan Google Form untuk mahasiswa ITB yang menerima beasiswa UKT
2. Tautan Google Form untuk mahasiswa ITB yang tidak menerima beasiswa UKT.
Di mana tenggat waktu untuk mengisi formulir di atas adalah tanggal 27 September 2024. Namun, saat ini sesaat setelah isu ini menjadi viral dan menuai cibiran dari mahasiswa ITB, kedua formulir tersebut ditutup.
Kemudian, Fidela memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Direktur Pendidikan ITB, Dr. Techn. Ir. Arief Hariyanto yang akan dilakukan pada hari ini, Rabu (25/9/2024).
Selanjutnya, melakukan konsolidasi dengan massa KM ITB untuk menindaklanjuti terkait sikap yang akan dikeluarkan KM ITB terhadap kebijakan ini.
Dan menghimpun pertanyaan dari massa KM ITB melalui Kesma/Kesra HMJ dan Senator utusan lembaga untuk selanjutnya pertanyaan tersebut akan ditanyakan lebih lanjut pada Dirdik.
“Adapun pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari massa KM ITB sejauh yang telah dihimpun oleh Kesma Kabinet KM ITB,” tutupnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini