bukamata.id – Dalam rangka mengejar angka 14 persen target prevalensi nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggenjot upaya penurunan prevalensi stunting pada 2024.
Sejumlah upaya yang masih bergulir antara lain menambah lokus percepatan penurunan prevalensi stunting pada 2024 sebanyak 120 kelurahan. Diketahui, jumlah ini meningkat 32 kelurahan dari sebelumnya 88 kelurahan pada 2023.
Adapun pada 2022, lokus percepatan penurunan prevalensi stunting Kota Bandung sebanyak 30 kelurahan, dan sebanyak 15 kelurahan pada 2020-2021.
Untuk itu, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono optimis, upaya percepatan penurunan prevalensi stunting berjalan maksimal dengan upaya-upaya yang akan dan sedang dilakukan.
Di sisi lain, Bambang juga menekankan akurasi data sebagai bagian yang penting agar Pemkot Bandung dapat melakukan intervensi yang proporsional untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting.
“Data ini harus lebih baik. Sehingga saat evaluasi periodik, kita tidak salah dalam melakukan intervensi,” ujar Bambang saat memberikan arahan pada Penyampaian Hasil Analisis Situasi dan Lokus Intervensi Stunting Tahun 2025, Rabu (15/5/2024).
Sebagai informasi, pada 2023, kolaborasi antar lini Pemkot bersama masyarakat Kota Bandung berhasil menekan angka stunting dari 19,4 persen (2022) menjadi 16,3 persen.
Berkaca pada capaian penurunan sebesar 3,1 persen dari periode 2022 ke 2023, Bambang optimis target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen dapat dicapai. Hal itu bisa tercapai dengan kolaborasi antar lini, baik di Pemerintahan maupun masyarakat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini