“Kami bersama mahasiswa akan terjun ke mimbar-mimbar bebas dan (kembali) turun ke jalan kalau perlu. Lalu mengajak akademisi kampus antar perguruan tinggi untuk bersuara bersama, dan ini sudah mulai dilakukan. Kita lihat para guru besar sudah melakukan untuk menjaga marwah demokrasi kita,” imbuh Lukman.
Sementara itu, Budi Hermansyah yang juga aktivis 98 menyampaikan rasa haru nya atas apa yang dilakukan oleh para aktivis 98 untuk berziarah ke makam salah satu pahlawan reformasi.
“Terharu yang dengan inisiasi yang dilakukan kawan-kawan aktivis 98 ini. Tak hanya kami bahkan angkatan 78, lalu adik-adik mahasiswa, kemudian elemen lintas generasi pun hadir. Itu tanda bahwa kita tidak pernah melupakan tragedi 98 dan selalu ingat kawan-kawan yang menjadi korban dalam perjuangan reformasi,” kata Budi Hermansyah.
Budi mengatakan, ziarah ini dilakukan sebagai bentuk menyambung silaturahmi sekaligus penghormatan tinggi atas perjuangan pahlawan reformasi.
“Kita menyambung silaturahmi dalam ziarah. Nah saya kira cita-cita perjuangan reformasi masih jauh dari cita-cita ideal yang diperjuangkan kawan-kawan 98 dulu. Oleh karenanya, kita ingin mengambil hikmah dari berziarah ini agar kembali tumbuh semangat, tumbuh lagi spirit dari jiwa-jiwa kami yang dulu pernah bergerak bersama bung Hafidhin yang menjadi korban 98,” jelas Budi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Budi, Ia bersama seluruh aktivis 98 Jawa Barat akan terus bergerak mewujudkan cita-cita reformasi yang ideal.
“Kita akan terus bergerak dan menyampaikan pada masyarakat bahwa cita-cita reformasi ini masih jauh dari harapan. Apalagi saat ini peristiwa politik 2024 menunjukan adanya indikasi pengancaman terhadap reformasi dan demokrasi,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini