bukamata.id – Kuasa hukum kasus alih muat batu bara, Sabri Noor Herman meminta, hakim untuk membebaskan kliennya dari segala dakwaan dan tuntutan hukum.
Hal itu disampaikan Sabri dalam sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Negeri Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2024) lalu.
“Tuntutan penuntut umum tidak didasarkan atas apa yang termuat dalam surat dakwaan. Seharusnya, tuntutan dibuat mengacu pada surat dakwaan, apakah terbukti atau tidaknya berdasarkan fakta hukum persidangan,” ucap Sabri.
Kasus alih muat batu bara ini melibatkan klien Sabri yang merupakan mantan direktur PT IMC Pelita Logistik dengan PT Sentosa Laju Energy yang dinakhodai Tan Paulin.
Sabri dalam kesimpulan pembelaannya lantas meminta majelis hakim untuk menyatakan para terdakwa tidak bersalah melanggar tindak pidana Pasal 404 ayat (1) ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana yang didakwakan JPU serta membebaskan terdakwa dari segala dakwaan dan tuntutan hukum.
“Juga memulihkan dan mengembalikan nama baik serta hak para terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, dan jabatan serta harkat dan martabatnya sebagimana semula,” jelasnya.
Selain itu, Sabri juga menuntut untuk mengangkat sita dan mengembalikan FC Ben Glory yang dikenakan penyitaan kepada IMC selaku pemiliknya.
Adapun jaksa dalam sidang pembacaan tuntutan di PN Batulicin pada 20 Agustus 2024 silam menyatakan bahwa tiga terdakwa kasus ini, yakni terdakwa T (terdakwa 1), II (terdakwa 2) dan HT (terdakwa 3) telah bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 404 Ayat (1) Jo.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini