“Jika kami dipercaya oleh masyarakat, kebebasan beribadah dan aspirasi warga Tionghoa serta umat beragama lainnya akan terjamin. Namun, alhamdulillah, di Kota Cirebon, tidak ada tekanan atau intimidasi terhadap umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,” imbuh Jeje.
Menurutnya, Kota Cirebon merupakan contoh nyata dari keberagaman yang harmonis. Sejak lama, wilayah pesisir Cirebon sudah dikenal dengan toleransi antar umat beragama yang sangat kuat.
Hal ini tercermin dari adanya berbagai tempat ibadah dan cagar budaya, seperti masjid, vihara, klenteng, gereja, dan pura, yang berada berdampingan di Kota Cirebon.
“Saya rasa, Cirebon bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Barat dalam memelihara dan mengedepankan nilai-nilai toleransi antar umat beragama,” ujar Jeje.
Sementara itu, Jeremy Huang, salah seorang warga Tionghoa yang hadir dalam kunjungan tersebut, berharap kepemimpinan Jeje dapat membawa dampak positif, terutama dalam hal toleransi dan pemeliharaan situs keagamaan dan cagar budaya.
“Harapan kami, Calon Gubernur yang terpilih nanti dapat memberikan dukungan untuk pemeliharaan vihara dan tempat-tempat ibadah lainnya, serta memastikan kenyamanan dan kebebasan dalam menjalankan ibadah bagi semua umat beragama,” ungkap Jeremy.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini