bukamata.id – Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang tergabung dalam Aliansi Parahyangan Bergerak (Arak) melakukan aksi di depan kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Jl. Ciumbuleuit No.94 Bandung pada hari Selasa (5/2) pukul 15.00 WIB.
Aksi tersebut merupakan bentuk seruan untuk mahasiswa Unpar dan segenap Civitas Akademika untuk menyikapi kondisi politik dan demokrasi pasca pemilu 2024.
Massa aksi menganggap Pemilu 2024 membawa kehancuran nilai-nilai demokrasi dan pembangkangan terhadap moral dan etik sebagai bentuk pengkhianatan rezim kepada rakyat.
Dalam aksinya mahasiswa melakukan orasi yang diwarnai dengan poster “adili jenderal pelanggar HAM” dan bakar ban sebagai simbol perlawanan terhadap rezim. Tak lupa selebaran terkait kondisi politik dan demokrasi hari-hari ini disebarkan kepada beberapa mahasiswa dan warga yang menyaksikan.
Aksi tersebut sontak menarik atensi banyak mahasiswa, ratusan mahasiswa ikut berdiri dan menyambut sorak sorai dan bertepuk tangan setiap kali orator mengucapkan “hidup mahasiswa” dan “hidup rakyat indonesia meski kerap dihalangi oleh aparat keamanan.
Mahasiswa Fakultas Hukum 2022 Unpar sekaligus Koordinator Lapangan Aksi Mahasiswa, Lawrance Luhut Situmorang mengatakan, kontestasi politik 2024 tidak layak lagi dikatakan sebagai pesta rakyat, karena nyatanya pesta demokrasi tersebut hanya milik segelintir orang.
“Kontestasi politik 2024 tidak layak lagi dikatakan sebagai pesta rakyat, Pemilu 2024 hanyalah pesta Presiden Jokowi serta oligarki yang ada di belakangnya dan Pemilu 2024 kemarin hanyalah sebagai ajang untuk mempertahankan dinasti kekuasan Jokowi,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini