Setelah nantinya resmi mengundurkan diri, kata Enang, pihaknya akan meminta Dikdik untuk tancap gas sosialisasi kepada masyarakat.
“Langsung lari, sosialisasi kalau sudah ASN-nya mundur dan itu sudah diperbolehkan untuk bersosialisasi pada masyarakat. Bentuknya bisa baligho, bisa tatap muka, bisa di media, bisa dilakukan beberapa hal,” katanya.
Enang mengatakan, NasDem bersama partai koalisi Cimahi Bersatu berisikan Partai Demokrat dan PPP telah mewanti-wanti Dikdik untuk tidak berkampanye sebelum resmi mengundurkan diri sebagai Sekda Cimahi.
Sebab, pihaknya khawatir nantinya Dikdik akan mendapatkan sanksi jika berkampanye dengan statusnya sebagai seorang ASN.
“Hanya permasalahan itu dia sudah mundur atau belum, mendapatkan surat itu. Kalau belum ya jangan dulu, karena akan ada sanksi yang kena ke beliau, yang tadinya mau mundur baik-baik dan pensiun dini malah dikhawatirkan dipecat tanpa pensiun,” jelasnya.
Disinggung soal pasangan Dikdik di Pilwalkot Cimahi 2024, Enang mengaku hingga saat ini masih dalam penjajakan. Namun yang pasti, Dikdik akan diusung sebagai calon wali kota.
“Masih menjajaki ya, tentu kalau Cimahi Bersatu dalam bentuk koalisi Nasdem, Demokrat dan PPP yang sudah pasti mengusung pasangan, yang jelas Pak Dikdik itu calon wali kota dari tiga partai ini,” katanya.
Dalam proses penjajakan tersebut, Enang mengatakan sudah ada beberapa calon yang siap untuk menjadi wakil Dikdik.
“Kita melakukan kegiatan pendekatan dengan beberapa yang siap menjadi wakil wali kota, itu kisa sudah melakukan beberapa langkah biar ketauan siapa nih yang kira-kira cocok,” imbuhnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini