Wawan juga menjelaskan ciri lahiriah dari seorang haji mabrur berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, yaitu “memberi makan dan menyebarkan salam” (اطعام الطعام وافشاء السلام). Dari hadis ini, Rasulullah seolah mendefinisikan haji mabrur dengan dua hal utama: 1) memberikan makan, dan 2) menebarkan perdamaian.
Memberi makan di sini tidak hanya berarti memberikan makanan secara harfiah, tetapi juga melambangkan kepedulian dan kedermawanan kepada sesama. Sementara itu, menyebarkan salam mencerminkan upaya untuk menciptakan perdamaian dan keharmonisan di tengah masyarakat.
Wawan berharap agar para jamaah haji tidak hanya fokus pada gelar yang mereka peroleh setelah pulang dari tanah suci, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai haji mabrur dalam kehidupan sehari-hari.
“Haji bukan sekadar gelar, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang harus tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini