bukamata.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat, neraca perdagangan Jabar pada Maret 2024 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar 2,15 miliar dolar AS.
Nilai tersebut ditunjang oleh surplus komoditas Nonmigas sebesar 2,40 miliar dolar AS. Sedangkan komoditas Migas defisit sebesar 255,41 juta dolar AS.
“Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada Maret 2024 terjadi surplus sebesar 123,69 ribu ton, yang disumbang oleh surplus komoditas Nonmigas sebesar 512,97 ribu ton. Sedangkan komoditas Migas defisit sebesar 389,29 ribu ton,” ucap Kepala BPS Jabar, Marsudijono, Kamis (2/5/2024).
Dilihat dari transaksi perdagangan Nonmigas dengan 13 negara mitra dagang utama, pada periode Maret 2024, Jabar mengalami defisit neraca perdagangan dengan China dan Taiwan senilai 56,55 juta dolar AS, menurun dibanding bulan sebelumnya defisit hingga sebesar 131,59 juta dolar AS.
Sedangkan perdagangan Nonmigas dengan negara utama lainnya menunjukkan surplus. Surplus neraca perdagangan terbesar adalah dengan Amerika Serikat mencapai 505,92 juta dolar AS.
Sementara itu, angka inflasi Jabar selama bulan April 2024 masih terkendali dan sesuai dengan target nasional. Pihaknya mencatat, pada April 2024 inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Jabar sebesar 3,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,94.
Marsudijono menyebut, inflasi tertinggi di Kabupaten Subang sebesar 4,31 persen dengan IHK sebesar 108,69.
“Dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,42 persen dengan IHK sebesar 106,12,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini