bukamata.id – Sosok calon wakil presiden (cawapres) 2024 tidak bisa hanya bermodalkan pencitraan. Sebab pada akhirnya pencitraan tidak akan mampu membantu ketika amanah tidak dapat dijalankan.
Pengamat Komunikasi Politik, Karim Suryadi menilai, citra atau pencitraan penting dimiliki oleh cawapres yang maju di Pilpres 2024. Namun perlu diingat, pencitraan banyak memiliki keterbatasan.
“Penampilan itu penting, citra itu penting. Tetapi dia punya keterbatasan, karena meskipun orang-orang bisa dibujuk dengan penampilan, tetapi tidak bisa orang dipuaskan selamanya dengan bujukan,” kata Karim seperti dikutip dari kanal YouTube Karim Suryadi Channel berjudul “Mau Asal Usulkan Cawapres?”, Selasa (1/8/2023).
Terlebih, lanjut Karim, bakal sangat repot ketika pencitraan tersebut tidak diiringi dengan kapasitas. Sebab ketika rakyat menagih janjinya dan tidak mamu dibuktikan, citra tak akan membantu lebih jauh.
“Ketika dia gagal menjalankan amanah, gagal memenuhi tuntutan, gagal menunaikan harapan rakyat, maka kepuasan penampilan itu tidak akan menutupinya,” ujar Karim.
Mengutip kata pepatah ustaz, imbuh Karim, mata orang yang jatuh cinta itu rabun terhadap kekurangan yang dicintainya. Akan tetapi dalam politik, sebesar apapun cinta terhadap politisi pada awalnya, keburuntungan yang didapat bakal mempercepat kehancuran.
“Siapa tahu ada orang-orang yang naik dengan keberuntungan, tapi berganti waktu keberuntungan itu akan berubah menjadi hal yang menjatuhkan. Sebab politik bukan main-main,” tandas Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini