bukamata.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya menekan biaya logistik nasional dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
Begitu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dalam Seminar Nasional bertajuk “Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Refleksi, Tantangan, dan Peluang Sistem Logistik Nasional” di Aula Barat ITB, Bandung, Kamis (25/7/2024).
“Apa yang terjadi di Indonesia sebenarnya semua pihak itu melakukan upaya-upaya agar indeks logistik menjadi lebih baik, menghasilkan suatu pertumbuhan, tapi ada tantangan-tantangannya,” ucap Menhub.
Menhub mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menekankan pertumbuhan 5 persen itu minimal dan pertumbuhan itu salah satunya melalui ekspor.
“Kalau ekspor tak terjadi maka pertumbuhan itu tak terjadi juga,” ujarnya.
Menhub mengaku, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait. Salah satu hasilnya yakni pihaknya bisa menghimpun 262 labuan untuk ekspor minerba, batubara, nikel dan lainnya.
“Itu adalah menjadi faktor penyumbang petumbuhan yang besar. Dan mudah kita lihat kemarin tumbuh 5 persen darir situ sekarang dengan koordinasi Kemenkeu, Kemenkomarves juga kami yang lakukan sistem kolaborasi energi itu dilakukan maka kami bisa memantau 262 labuhan itu,” tuturnya.
Menhub menilai, efisiensi logistik di Indonesia dapat dicapai salah satunya dengan menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban sebagai Hub logistik.
“Satu hal harus dilakukan adalah kita harus sepakat jadikan Priok dan Patimban jadi Hub. Saat itulah tak akan terjadi ke Singapur atau Malaysia melainkan langsung ke Amerika, China dan lain-lain,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini