bukamata.id – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menanggapi terkait fenomena pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jawa Barat tidak selalu sesuai dengan hasil survei.
Seperti diketahui, saat ini pada kontestasi Pilgub Jabar, dilihat dari survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan masih memimpin dengan elektabilitas mencapai 77,81 persen.
Ujang Komarudin menilai, terkait hasil survei saat ini dengan pemenang Pilgub nanti itu bisa dilihat dari lembaga surveinya. Apabila lembaga surveinya objektif dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa saja hasil survei dengan pemenang Pilgub itu sesuai.
“Lalu pemenang Pilgub tidak selalu sesuai hasil survei, ya harus dilihat objektif atau tidak hasil surveinya, kalau surveinya objektif bisa dipertanggungjawabkan ya itu surveinya bener biasanya menang dengan surveinya itu,” papar Ujang, saat dihubungi Selasa (17/9/2024).
Namun, apabila lembaga survei tersebut tidak objektif, Ujang mengatakan, mereka akan memenangkan kandidat-kandidat yang diusungnya. Dan disinilah kemungkinan terjadinya hasil survei dengan hasil pilgub tidak sesuai.
“Kalau surveinya dimainkan tidak objektif maka akan memenangkan masing-masing kandidat, siapa kandidat yang diusungnya,” ujarnya.
Maka dari itu, terkait hasil survei tersebut, Ujang mengatakan, yang menjadi persoalan adalah ketika hasil survei tersebut merupakan pesanan kandidat tertentu.
“Jadi saya ingin menyatakan objektif saja bahwa survei itu selama objektif bisa dipertanggungjawabkan, tapi selama survei itu dibeli ya itu jadi persoalan,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini