bukamata.id– Pemerintah Provinsi Jawa Barat paparkan biaya pembangunan dua ruas jalur kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Bandung, yakni Leuwipanjang-Tegalluar dan Leuwipanjang-Dago (utara-selatan).
Pelaksana harian (Plh) Sekda Provinsi Jawa Barat, Mohammad Taufiq Budi Santoso, mengatakan rencana pembangunan dua ruas LRT tersebut masih dalam tahap kelengkapan dokumen.
Proses tersebut termasuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terkait modal pembangunan yang bisa menelan biaya sekitar Rp 20 triliun.
“LRT mudah-mudahan ya. Kita mengatur waktu penandatanganan kesepakatan induk dengan Kemenkeu. Nanti lebih baik Pak Pj Gubernur (Bey Machmudin) yang menyampaikan. Prioritas Utara-Selatan, kemudian nanti Leuwipanjang-Tegalluar, kebutuhan Rp 20 triliun untuk dua ruas itu,” kata Taufiq, dikutip dari Antara, Rabu (10/1).
Taufiq menuturkan pihaknya juga turut menyiasati pembangunan LRT dengan melibatkan banyak pihak, termasuk swasta melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Dana dibantu APBN melalui Kemenkeu. Ada beberapa dokumen yang harus disiapkan. LRT ingin kita campur (sumber pendanaan) dengan KPBU,” ungkap Taufiq.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, dua rencana pembangunan merupakan rencana lama.
“Gubernur mendorong diselesaikan, satu adalah LRT. Karena sebenarnya LRT sudah lama, ide-nya sudah lama terutama di Kota Bandung. Kemudian akhirnya secara bertahap kita mendapatkan dukungan dari Kementerian Keuangan,” ujar Iendra di Gedung Sate, Selasa (9/1) dikutip dari IDN Times.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini