“Sebanyak 400 personel dari berbagai institusi, mulai dari Pemprov Jabar, TNI, Polri, BBWS, sampai masyarakat, ikut dalam proses pembersihan dan pengangkatan sampah,” ungkapnya.
Ika menegaskan, masyarakat dapat berperan aktif melaporkan kondisi Sungai Citarum terutama terkait penumpukan sampah agar segera diatasi. Pelaporan dapat melalui aplikasi Sapawarga.
“Kami berharap aparatur desa, kecamatan, dan juga warga untuk menyampaikan laporan atau aduan jika ada lagi penumpukan sampah atau ada yang membuang sampah sembarangan agar segera diatasi tidak sampai menumpuk,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemprov Jabar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan sejumlah pihak sudah menerjunkan petugas dan alat berat untuk membersihkan sampah yang menutup sungai di Jembatan Babakan Sapan, pada Rabu (12/6/2024).
Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin menilai, fenomena penumpukan sampah yang hampir menyerupai pulau ini terjadi karena ketinggian air tengah turun dan adanya sedimentasi sungai.
Selain itu, hal ini juga diperparah dengan kebiasaan masyarakat di DAS Citarum yang masih membuang sampah ke sungai.
“Memang ini kan karena airnya turun, dan adanya sedimen dan terutama juga sampah ini kan kembali kepada kedisiplinan warga. Jadi kami mohon masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya, dan ini ya, ya ini akibatnya,” kata Bey, Rabu (12/6/2024).
Dari penjelasan di lapangan, kata Bey, jika aliran sungai lancar maka sampah-sampah tersebut akan tertahan di ujung. Namun, karena volume sampah sudah meninggi ditambah sedimen maka sampah tersebut bertumpuk di sepanjang aliran yang melintas di bawah jembatan BBS.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini