bukamata.id– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melakukan distribusi silang diberbagai daerah untuk menstabilkan harga cabai yang naik hingga Rp. 100.000 per kilogram di pasaran.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan,pihaknya telah melakukan distribusi silang dari daerah yang surplus cabai ke daerah yang defisit.
“Cabai itu jadi kita mendistribusikan dari daerah yang surplus ke yang defisit. Ya tapi kita juga menjajaki dari antar daerah, antar provinsi,” kata Bey usai meninjau gerakan pangan murah di Kecamatan Gedebage, Bandung, Selasa (7/11/2023).
Selain itu, Pemprov Jabar bersama dengan pemerintah daerah menggelar gerakan pangan murah. Dengan tujuan menjual cabai di kegiatan tersebut dengan harga di bawah pasaran.
“Jadi ada upaya pemerintah provinsi dengan koordinasi dengan pemerintah kota untuk membantu masyarakat menekan harga, jadi cabai ini yang di pasar Rp100.000, disini Rp70.000,” ucapnya.
Pada kegiatan gerakan pangan murah itu, harga beberapa bahan pokok turun drastis daripada harga di pasaran. Seperti cabai rawit yang sedang melambung tinggi tembus harga Rp 90.000-100.000 ribu menjadi Rp 70.000 ribu, begitupun dengan bahan-bahan lainnya.
Ia juga menginformasikan, gerakan pangan murah sudah dilakukan sebanyak 85 kali di seluruh Jawa Barat. Hingga akhir tahun nanti, masih ada 31 kegiatan serupa yang akan dilakukan.
“Jadi masih ada 31 lagi (gerakan pangan murah), tapi tidak di Kota Bandung, tapi di Jawa Barat. Jadi masih 31 lagi,” ujar Bey.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini