bukamata.id – Penyebaran jutaan telur nyamuk ber-Wolbachia di Bali ditolak masyarakat, hal ini diduga diakibatkan minimnya sosiali pemerintah.
Dugaan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher.
Netty Prasetiyani Aher menyebut terjadinya penolakan masyarakat terhadap penyebaran jutaan telur nyamuk ber-Wolbachia di Bali wajar karena akibat dari pemerintah yang minim sosialisasi.
“Apakah masyarakat sudah mendapat penjelasan dan sosialisasi dari pemerintah tentang rencana penyebaran jutaan telur nyamuk ber-Wolbachia ini? Wajar jika masyarakat menolak dan takut karena mereka belum mengerti,” kata Netty dalam keterangan medianya, Senin (20/13/2023).
Mengenai hal ini, Netty pun meminta pemerintah melalui Kemenkes memberikan penjelasan akurat dan transparan tentang rencana tersebut.
“Masyarakat perlu tahu, apakah penyebaran telur nyamuk tersebut berbahaya atau tidak? Apalagi saat ini sudah berkembang informasi bahwa ada hidden agenda di balik rencana tersebut. Pemerintah harus transparan dalam memberikan penjelasan,” tandas Netty.
Politisi PKS ini meminta pemerintah agar menekan penyebaran kasus DBD melalui cara-cara yang ilmiah dan dipahami masyarakat, jangan justru menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran.
Setiap upaya penanganan kasus DBD harus diawali dengan kajian dan sosialisasi terlebih dahulu oleh pemerintah. Penting adanya pelibatan para ahli dalam mengkaji rencana ini.
Diketahui, penyebaran telur nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia dilakukan guna menekan angka DBD yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini