bukamata.id – Mantan Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna dan tiga orang anggota DPRD Kota Bandung resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi pengadaan barang proyek Bandung Smart City.
Ema diduga menerima gratifikasi sekitar Rp1 miliar dari kasus yang juga menyeret mantan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana tersebut.
Gratifikasi itu diduga diterima Ema dari Dinas Perhubungan dan Instansi lainnya selama periode 2020 hingga 2024. Ema yang sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah memiliki wewenang untuk mempermudah pengalokasian anggaran dalam pembahasan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2022 untuk kepentingan anggota DPRD.
“ES selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan kewenangannya membantu mempermudah penambahan anggaran pada pembahasan APBD perubahan tahun 2022 pada Dinas Perhubungan Kota Bandung,” terang Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, dikutip Jumat (27/9/2024).
Ema resmi ditahan KPK pada 26 September 2024 kemarin bersama tiga mantan anggota DPRD, yakni Riantono, Achmad Nugraha dan Ferry Cahyadi.
Penahanan ini berlangsung selama 20 hari pertama di rutan KPK, dimulai dari tanggal penangkapan.
Mereka ditangkap KPK karena diduga memiliki peran dalam dugaan kasus korupsi pengadaan barang proyek Bandung Smart City.
Untuk Ema Sumarna, ia diduga menerima gratifikasi Rp1 miliar melalui pengadaan barang dan jasa dalam proyek pemasangan CCTV dan internet di Kota Bandung.
Selain itu, Ema punya peran untuk mempermudah penambahan anggaran melalui APBD Perubahan 2022 untuk Dinsa Perhubungan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini