bukamata.id – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus mendorong optimalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Langkah ini diambil untuk memastikan IPAL beroperasi maksimal dalam mendukung pengelolaan limbah.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa optimalisasi ini penting karena pengelolaan IPAL di TPPAS Sarimukti saat ini menunjukkan hasil yang melebihi baku mutu, yang seharusnya berada di bawah ambang batas yang ditentukan.
“Hasil penelaahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa kadar COD, BOD, nitrogen, dan lainnya berada di atas baku mutu, terutama untuk nitrogen,” ujar Herman.
Ia menambahkan bahwa Penjabat Gubernur Jabar telah menginstruksikan tim terkait, termasuk Satgas Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Komandan Sektor, dan Satgas Citarum Harum, untuk meninjau langsung kondisi IPAL.
Dari tinjauan lapangan yang dilakukan pada Selasa (10/12/2024), Herman menyebut bahwa meskipun IPAL Sarimukti masih berfungsi, operasionalnya belum optimal.
Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan, seperti kerusakan pada kolam stabilisasi akibat longsor dan mampetnya kolam anaerob.
“Ada dua masalah utama. Pertama, kolam stabilisasi mengalami longsor dan perlu diperbaiki. Kedua, kolam anaerob mampet sehingga harus segera dikuras. Solusinya adalah rehabilitasi dan pengurasan,” jelas Herman.
Dalam jangka pendek, pemerintah menargetkan pengurasan kolam anaerob paling lambat dilakukan pada Senin (16/12/2024).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini