“Pengusulan gelar pahlawan nasional ini merupakan penghormatan dari negara terhadap dedikasi, pengabdian dan darma bakti setiap tokoh yang berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan negara Republik Indonesia,” ungkapnya.
Menurutnya, lahirnya TNI Angkatan Udara juga tidak terlepas dari kontribusi besar para veteran sejak awal kemerdekaan.
“Presiden Soekarno pernah mengatakan jika angkatan perang kita hendak setara, setinggi, sederajat dengan angkatan perang dunia internasional, kita harus mempunyai angkatan udara yang sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Menurutnya, hal tersebut sudah dirintis oleh Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sejak Badan Keamanan Rakyat (BKR) Udara berdiri.
“Hingga akhirnya menjadi salah satu kekuatan udara terbesar dan disegani di belahan bumi sekarang,” ujarnya.
Andyawan menurutkan, selama periode kepemimpinannya sebagai Kepala Staff Angkatan Udara Pertama (1946-1962), Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma mencurahkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membangun TNI Angkatan Udara yang mandiri.
“Beliau merintis pembangunan sekolah penerbang, memimpin operasi serangan udara ke markas Belanda, membentuk pasukan payung angkatan udara, mengirim beberapa kadet untuk belajar di negara lain, memimpin berbagai operasi negara dalam rangka menumpas pemberontakan, serta berbagai bentuk jasa dan pengabdian lainnya yang telah beliau darma bakti kan untuk bangsa dan negara yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu,” tuturnya.
Atas dasar itu, pihaknya pun meminta dukungan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mewujudkan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini