bukamata.id– Polda Jawa Barat meminta masyarakat yang menggunakan media sosial dan platform lainnya tidak menyebar berita bohong atau hoaks terkait gempa bumi di Kabupaten Sumedang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan informasi yang akurat dapat diperoleh dari keterangan Pj Bupati Sumedang dan Kapolres Sumedang.
“Diharapkan masyarakat tidak mengelola informasi yang tidak punya informasi dengan dasar tidak tepat dan malah cenderung membuat masyarakat resah,” kata dia di RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024).
Ia meminta masyarakat dapat menggunakan media sosial dan platform lainnya secara bijak dan sehat dan tidak menyebarkan informasi tidak negatif.
“Jangan sampai ada informasi bergulir tidak karuan sehingga membuat masyarakat masyarakat menjadi resah,” tegas dia.
Gempa bumi di Sumedang sudah terjadi Minggu (31/12/2023) pukul 14.35 Wib dengan kekuatan magnitudo 4.1. Gempa kedua pukul 15.38 Wib dengan kekuatan magnitudo 3.4. Gempa ketiga dengan kekuatan magnitudo 4.8 terjadi pada pukul 20.34 Wib.
Gempa susulan kembali terjadi di Kabupaten Sumedang Senin (1/1/2024) pada pukul 20.46 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.5.
BPBD Jawa Barat mencatat hingga pukul 07.00 Wib, Selasa (2/1/2024) terdapat sembilan kecamatan yang terdampak gempa bumi di Sumedang. Sedangkan di Kabupaten Bandung terdapat lima kecamatan terdampak dan dua kecamatan di Kabupaten Ciamis.
Total rumah yang mengalami kerusakan mencapai 193 unit kategori berat, sedang dan ringan. Satu fasilitas kesehatan dan empat fasilitas pendidikan di Kabupaten Sumedang.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini