Namun, ketika sedang berada di kedai kopi, Vissi tiba-tiba kembali menghubungi Samuel ditantang untuk kembali ke klinik.
Samuel kemudian kembali ke klinik dan langsung menaiki tangga ke lantai tiga. Ketika itu, pisau yang disiapkannya sudah berada di tangan tapi mata pisaunya tak dikeluarkan.
“Ini (pisaunya) udah di tangan tapi belum dikeluarin mata pisaunya,” ujar dia.
Di lantai tiga, Samuel dan Vissi lalu bertemu di sebuah lorong. Keduanya langsung terlibat cekcok dan berjalan mendekat. Mata pisau pun kemudian dikeluarkan dari pisau yang dibawa oleh Samuel untuk menakuti Vissi.
Namun demikian, kata Samuel, Vissi ternyata tidak gentar dan malah semakin mendekatinya.
“Dia nantangin segala macam, saya keluarin baru, orangnya terus ngedeketin terus berani, begitu saya tau dia berani, saya dorong (mata pisaunya)” kata Samuel.
Melihat Vissi justru semakin mendekat dan berani, Samuel kembali memasukkan mata pisaunya. Samuel mengaku tak punya niat untuk melukai Vissi meskipun sudah membawa pisau.
Singkat cerita, Vissi kemudian meminta Samuel untuk menyelesaikan masalah di luar. Keduanya pun beranjak turun ke bawah dan kembali terlibat cekcok di depan klinik.
Ketika cekcok, tiba-tiba Vissi memukulnya berulangkali ke bagian wajah. Kacamata yang dikenakan Samuel sampai terpental.
“Yang pertama (pukulan) kena telinga, kena daerah mata kiri, mata kanan, kepala lah semuanya. Random ke kepala bahkan sampai kacamata saya jatuh ke lantai dan dia remukin kacamatanya,” ujar dia.
Menerima pukulan itu, Samuel lalu memasukkan pisau yang telah dibawanya ke jaket dan langsung memukul balik Vissi pada bagian kepala menggunakan tangan kosong.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini