“KPU Jawa Barat menargetkan partisipasi pemilih naik 2% dari angka 74% pada Pilkada Sebelumnya. Untuk itu, sosialisasi pendidikan pemilih sangat penting,” ujarnya.
Meningkatkan Partisipasi dan Memerangi Politik Uang
Sosialisasi ini menyoroti isu krusial dalam pemilu, termasuk pentingnya memerangi politik uang. Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Hubungan Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia menjelaskan tentang tahapan kampanye dan bahaya politik uang.
“Politik uang itu merusak demokrasi. Serangan fajar bukanlah rezeki, melainkan suap. Jangan gadaikan suara Anda hanya demi uang atau materi lainnya,” ujarnya.
Sedangkan, Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Kuningan, Aan Nasruddin turut menekankan pentingnya mengecek nama di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mengingatkan masyarakat untuk tidak bersikap apatis.
“Jika Anda belum terdaftar di DPT, partisipasi Anda menjadi sia-sia. Pastikan anda sudah terdaftar agar dapat menggunakan hak pilih dengan benar,” tegasnya.
Sementara itu, Bawaslu Kabupaten Kuningan, Usep Agus Jawari menjelaskan tentang pelanggaran yang sering terjadi selama masa kampanye, termasuk politik uang dan manipulasi pemilih.
“Politik uang tidak hanya dilarang oleh undang-undang, tetapi juga merusak masa depan demokrasi kita. Kita harus cermat dalam membedakan antara biaya kampanye yang sah dengan politik uang yang merusak integritas pemilu,” jelasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pemberian cinderamata. Acara ditutup dengan doa dan harapan agar Pilkada Jabar 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini