bukamata.id – Publik Tanah Air akhir-akhir ini diramaikan dengan polemik ekonomi sosial alias social commerce. Bahkan kabarnya kehadiran mereka sedikit banyak berdampak terhadap pelaku ekonomi.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengaku, pihaknya belum menerima keluhan dari para pedagang terkait dampak social commerce. Keluhan yang dimaksud terkait dengan penurunan omzet.
“Sementara ini belum ada (keluhan) karena perlu diluruskan,” kata Elly seperti dikutip pada Kamis (28/9/2023).
Meski demikian, Elly tak menampik terkait penutupan sejumlah trade center di wilayahnya. Hanya saja ia tidak merinci dimana saja trade center itu.
“Tapi beberapa trade center yang mengalami penutupan,” ungkapnya.
Menurutnya, belum adanya keluhan para pedagang lantaran trade center seperti ITC, Pasar Andir juga Pasar Baru dikelola Perumda Pasar. Oleh karenanya, ia akan berkomunikasi terkait dampak social commerce.
“Kita koordinasi penyebabnya. Sehingga jangan disalahkan soal TikTok shop, mungkin ada faktor lain,” tuturnya.
Perlu diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menegaskan, ekonomi sosial hanya boleh untuk mempromosikan produk.
Dalam aturan baru, pemerintah secara tegas melarang ekonomi sosial seperti TikTok Shop, Instagram hingga Facebook untuk melakukan transaksi jual beli.
Pemerintah resmi merevisi Peraturan Menteri Perdagangan nomor 50 tahun 2020 tentang ketentuan perizinan usaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini