bukamata.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menilai, persoalan Masjid Al Jabbar tidak hanya soal pungutan liar (Pungli) parkir dan tempat penitipan sandal saja. Beberapa persoalan lain dirasakannya masih ada dan belum terselesaikan.
Oleh karena itu, pihaknya berencana akan menggandeng para mantan gubernur untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang ada di Masjid Al Jabbar.
“Memang saya lihat itu bukan masalah pungli saja, ada masalah odong-odong yang harganya sampai 60-90 ribu rupiah,” ucap Bey di Gedung Sate, Kamis (18/4/2024).
Bey mengatakan, nantinya nama-nama seperti Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan alias Aher akan dijadikan dewan penasihat Masjid Al Jabbar.
“Kepgub juga tentang pengurusan di Al Jabbar akan saya ubah, jadi gubernur akan jadi dewan penasehat bersama mantan-mantan gubernur, Pak Ridwan Kamil, Pak Aher juga akan terlibat disitu,” ungkapnya.
Menurutnya, para mantan gubernur juga terlibat dalam proses pembangunan Masjid Al Jabbar. Sehingga, Bey merasa jika keduanya dilibatkan maka berbagai persoalan tersebut akan selesai.
“Karena kan mereka (Ridwan Kamil dan Aher) yang punya ide, dan saya rasa kalau kami berkumpul akan lebih baik buat penyelesaian seperti apa,” jelasnya.
Untuk saat ini, Bey menegaskan seluruh pungli yang terjadi di Masjid Al Jabbar akan ditindak tegas. Selain itu, penataan kawasan dan aturan aktivitas penunjung akan dievaluasi kembali. Mengingat ada beberapa aktivitas pengunjung yang dinilainya tidak layak.
“Tentang pungli sekali lagi tidak ada toleransi, kami akan kesana melihat detail spt apa alur pergerakan jemaah spt apa, ada yang botram juga, apa pantas di masjid ada yang botram,” tuturnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini