bukamata.id – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman meluruskan terkait informasi yang menyampaikan jika Sungai Citarum terkontaminasi obat-obatan.
Sebelumnya, ramai di media sosial terkait temuan hasil hasil penelitian dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air – BRIN, dari penelitian tersebut dikatakan adanya kontaminasi obat-obatan di Sungai Citarum.
Mengenai informasi tersebut, Herman mengatakan bahwa semua pihak harus cermat dalam memahami hasil penelitian dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air – BRIN tersebut.
Hal ini dikarenakan, penelitian tersebut merupakan hasil penelitian tahap pertama dimana fokusnya adalah persepsi masyarakat bukan air Sungai Citarum.
“Saya sudah konfirmasi langsung dengan Ibu Retno sebagai penelitinya. Beliau menyayangkan pemberitaan tersebut. Dijelaskan bahwa itu hasil penelitian tahap pertama dan fokusnya ke persepsi masyarakat terkait risiko pembuangan obat-obatan. Jadi sasaran penelitiannya persepsi masyarakat, bukan air Sungai Citarum,” jelas Herman, di Bandung, Minggu (14/7/2024).
Kemudian, Herman menyampaikan sesuai informasi dari BRIN, bahwa pada tanggal 4 Juli 2024, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air – BRIN mengadakan webinar rutin, dimana Rosetyati Retno Utami dan rekannya Anindrya Nastiti dari ITB.
Dalam webinar tersebut, Rosetyati Retno Utami diberikan kesempatan memaparkan hasil penelitian tim mengenai persepsi risiko pembuangan sisa obat-obatan dan estimasi penggunaan obat-obatan di DAS Citarum berdasarkan hasil survei terhadap masyarakat di DAS Citarum Hulu.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini