Ia mengatakan, untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat agar bisa mengolah sampah secara mandiri butuh waktu minimal 1 tahun. Sehingga ia menegaskan agar masyarakat juga harus turut berperan dan tahu apa yang harus dilakukan setelah menerima Kang Empos
“Targetnya dengan hadirnya fasilitas Kang Empos di tiap kelurahan bisa menyelesaikan 1 ton sampah per harinya. Sehingga paling tidak, sampah kita hanya sisa 800 ton residu yang dibuang ke TPA,” katanya.
Menurutnya, selain para penyuluh, edukasi juga bisa melibatkan peran guru dan pelaku pendidikan lainnya sebagai ujung tombak untuk pengolahan sampah.
“Mobilisasi terkait Kang Pisman dan Kang Empos kita dorong sosialisasi yang masif. Termasuk kalau ada masyarakat yang ingin pelatihan, bisa kita siapkan fasilitasnya,” imbuhnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini