bukamata.id– Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, ikut berkomentar soal Carbon Capture Storage (CCS) hingga State of the Global Islamic Economy (SGIE) yang dilontarkan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres pada Jumat (22/12) tadi malam.
Ganjar mengatakan, dirinya tak masalah dengan gaya Gibran menggunakan istilah asing, tetapi menyarankan agar lebih fokus pada substansi.
“Ya enggak apa-apa, orang namanya juga ingin mencari sesuatu yang barangkali orang lain akan kesulitan menjawab,” ujar Ganjar di Persawahan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12) dikutip dari Kumparan.
“Sebenarnya enggak apa-apa tapi lebih bagus lagi hal substantif yang disampaikan. Kalau itu SGIE itu mungkin membacanya pakai bahasa Inggris karena itu singkatan bahasa Inggris,” lanjutnya.
Ia pun menyinggung bahwa hal yang sama pernah terjadi dalam debat capres sebelumnya. Dalam dua pilpres terakhir, pertarungan terjadi antara Jokowi dan Prabowo.
“Debat presidennya juga pernah terjadi sebelumnya, ya namanya juga anaknya [Jokowi],” ujar Ganjar senada dengan pernyataan Hasto yang menyebut strategi Gibran mengulangi strategi Jokowi.
Adapun dalam debat kedua Pilpres 2024 yang digelar di JCC tersebut, Gibran mencecar Cak Imin dengan pertanyaan mengenai strategi untuk menaikkan peringkat Indonesia dalam SGIE.
“Karena Gus Imin ini adalah ketua umum PKB, saya yakin Gus Imin paham untuk masalah ini, bagaimana langkah Gus imin untuk menaikkan Indonesia di SGIE?” tanya Gibran ke Cak Imin dalam debat Pilpres 2024, Jumat (22/12).
Gibran juga bertanya kepada Mahfud MD terkait regulasi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) yakni salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Berbeda dengan Cak Imin yang tak tahu makna SGIE, Mahfud MD menjawab dengan penjelasan mekanisme pembuatan regulasi, mulai dari pembuatan naskah akademik hingga menjadi sebuah produk hukum.