“Kan bagaimanapun karena akan maju sebagai calon wali kota, maka kan upaya yang dilakukan salah satunya membangun sentimen positif di mata warga,” ujarnya.
Sehingga, jika kemudian ada potensi-potensi konflik kepentingan, bukan tidak mungkin yang nantinya akan muncul itu sentimen negatif di mata publik yang justru bisa mengganggu tingkat elektabilitas.
“Itu yang keliatannya menjadi concern para partai politik,” ujarnya.
Firman juga menilai, usulan tersebut juga sebagai tanda agar Dikdik bisa mempersiapkan diri sebagai calon wali kota (Cawalkot) Cimahi 2024.
“Di sisi lain juga keliatannya meminta Pak Sekda untuk fokus mempersiapkan diri untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) dan itu menurut saya sesuatu yang wajar,” ungkapnya.
Sebab menurutnya, Partai NasDem ingin sosok yang diusungnya nanti bisa fokus untuk meraih kemenangan di Pilwalkot Cimahi 2024.
“Karena bagaimanapun tentu partai politik itu berharap figur yang diusung olehnya itu betul-betul fokus untuk kemudian mempersiapkan diri maju dalam pemilihan,” tandasnya.
Untuk diketahui, Partai NasDem Kota Cimahi meminta Dikdik Suratno Nugrahawan agar mundur dari jabatannya sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan Sekda Kota Cimahi.
Langkah ini dianggap perlu untuk meningkatkan elektabilitas Dikdik dalam persiapannya sebagai bakal Cawalkot Cimahi pada Pilkada 2024.
“Tapi memang harus cari momen yang baiklah, kapan yang terbaik untuk dia (Dikdik) harus mundur,” kata Ketua DPD Partai NasDem Kota Cimahi, Enang Sahri Lukmansyah, Minggu (2/6/2024).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini