“Saya kemarin mengunjungi dan menyampaikan duka cita mendalam,” ujarnya.
Perundungan yang diduga dialami NFN selama tiga tahun muncul tiba-tiba setelah viral di media sosial. Sang ibu mengatakan, pernah mendapatkan keluhan dari anaknya bahwa telah di-bully temannya.
Namun, NFN meminta tidak menjadikannya masalah karena ingin fokus belajar. Pihak kepala sekolah pun mengaku tidak mendapatkan laporan ada perundungan dari orang tua.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sendiri sejak 2023 telah memiliki program Stopper (Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan) dengan tagline ‘Tiga Berani’ yakni Berani Bicara – Berani Lapor – Berani Menolak.
Stopper Jabar yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Sapawarga. Melalui Stopper yang ada di Sapawarga, siswa korban, orang tua, atau teman korban bisa yang mengetahui ada perundungan bisa melapor melalui WA, QR Code, dan website yang akan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini