bukamata.id – Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan menanggapi terkait pernyataan Prabu Revolusi yang mengkritik aksi dari Civitas Akademika yang dinilai tak elok.
Cecep mengatakan bahwa para Civitas Akademika ini tidak sedang melakukan politik praktis, namun sedang menjalankan salah satu visi utama kampus sebagai lembaga pendidikan politik kebangsaan. Bahkan kita sedang menjalankan amanah Bung Hatta bahwa hakikat kampus itu harus menyebarluaskan dan menjunjung tinggi kebenaran.
“Jadi kita ingin meluruskan, bahwa para profesor ini tidak sedang berpolitik praktis, tapi lebih ke politik moral kebangsaan dan melakukan pendidikan politik. Jadi tepatnya kampus sebagai lembaga pendidikan politik, di kampus itu ada kebebasan akademik, dan kebebaan mimbar akademik sebagai wujud otonomi kampus, yang terdiri dari Guru Besar, dan dosen,” jelas Cecep, lewat sambungan telepon, Kamis (8/2).
Menurutnya, jika suara dari Civitas Akademik ini dipandang sebagai politik praktis lantas bagaimana akan ada koreksi pada para pemimpin. Justru yg harus dikritisi adalah pidato-pidato sejumlah rektor yang isinya mirip-mirip dan patut diduga dikendalikan kekuasaan. Ini yang harusnya dikritik. Kampus dipolitisasi oleh pidato-pidato rektor yang lucu.
“Sebenarnya kalau aspirasi guru besar dipandang politik praktis, apa tidak sebaliknya justru yang mengkritik kami melakukan politik praktis ? Sikahkan publik yang menilai. Justru seharusnya semua elemen berintropeksi diri, agar kita belajar menjadi negarawan bukan partisan,” lanjutnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini