bukamata.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini dihadapkan pada persoalan lingkungan yang baru di wilayah Kabupaten Bogor.
Setelah sebelumnya membongkar objek wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor dan proyek Eiger Camp di Bandung Barat serta Puncak, kini sorotan tertuju pada kerusakan lingkungan di wilayah karst Klapanunggal.
Ya, belum lama ini sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan kawasan karst di atas mata air Sodong, Desa Linggarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan unggahan akun Instagram @bogor.terkini, hamparan hijau pegunungan kapur yang dulunya rimbun dengan pepohonan kini tampak gundul, rata dengan tanah akibat aktivitas yang diduga kuat adalah pengerukan karst.
Kondisi ini diperparah dengan dugaan kuat bahwa penggundulan hutan lindung di kawasan karst inilah yang menjadi penyebab banjirnya mata air Sodong pada November 2024 lalu, yang merugikan masyarakat sekitar.
“Kawasan karst gunung kapur yang dulunya hijau dan penuh pepohonan, kini terlihat gundul alias rata dengan tanah. Gundulnya kawasan hutan lindung ini juga disinyalir yang menjadi penyebab banjirnya mata air di bawah pada November 2024 silam,” tulis keterangannya @bogor.terkini, dikutip Sabtu (12/4/2025).
Bukan hanya itu, kerusakan lingkungan ini juga mengancam keberadaan fauna endemik langka, yaitu ikan buta Barbodes klapanunggalensis.
Ikan unik yang ditemukan oleh peneliti BRIN di Goa Cisodong ini terancam punah akibat masifnya aktivitas pengerukan karst yang merusak habitat alaminya.
“Bahkan, hewan endemik langka, ikan buta Barbodes klapanunggalensis yang ditemukan peneliti BRIN di Goa Cisodong juga ikut terancam punah akibat aktivitas pengerukan karst yang masif,” katanya.
Kondisi ini sontak memantik reaksi dari warganet. Banyak yang menyoroti dan meminta perhatian Dedi Mulyadi, yang dikenal memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan.
Melalui kolom komentar di media sosial, sejumlah warganet mendesak Dedi Mulyadi untuk turun tangan dan mengatasi persoalan ini.
“Kalau KDM no respon, berarti yg punya power nya lebih kuat dari KDM,” tulis akun @dorisnovel.
“Kang @dedimulyadi71 ini bisa diberesin kan?” tanya @broy_11.
Bahkan, beberapa warganet menantang keberanian Dedi Mulyadi dalam menghadapi isu ini.
“Berani ga kang @dedimulyadi71?” tulis akun @yogirivaldy.
“Pak @dedimulyadi71 belum nyolek ini berarti kuat itu yg punya ya,” tulis akun @hernowo_bejo.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons langsung dari Dedi Mulyadi terkait desakan warganet dan kondisi kerusakan lingkungan di kawasan karst Klapanunggal ini.
Namun, sorotan publik semakin kuat agar orang nomor satu di Jabar tersebut dapat mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan lingkungan dan keanekaragaman hayati di Kabupaten Bogor.
Masyarakat pun menanti langkah konkret Dedi Mulyadi dalam menghadapi tantangan baru ini.