“Pembayaran melalui aplikasi Sambara terus dimaksimalkan, lalu ada diskon sampai 10 persen. Kami juga akan buka layanan di mal maupun tempat umum. Intinya kan mempermudah dan memberi banyak opsi bagi wajib pajak,” lanjutnya.
Di sisi lain, Bapenda Jabar pun akan meneruskan operasi gabungan (Opsgab) untuk menyasar wajib pajak yang tak taat. Dedi menilai, pemberian apresiasi dan teguran harus seimbang.
“Harapannya kesadaran masyarakat mengenai pajak, khususnya pajak kendaraan, bisa terus meningkat,” ujarnya.
Pada opsgab pekan ketiga bulan Mei lalu, 41.727 kendaraan terjaring karena Tidak melakukan Daftar Ulang dan Kendaraan yang Belum melakukan Daftar Ulang.
Dari jumlah itu, rinciannya 29.401 kendaraan roda dua 2 dan 12.326 kendaraan roda 4. Masyarakat yang melakukan pembayaran langsung di tempat layanan yang disediakan di lokasi Opsgab sebanyak 3.447 kendaraan dengan realisasi penerimaan sebesar Rp 3,1 miliar.
“Jadi konsep memberikan penghargaan (bagi wajib pajak yang taat) dan teguran (bagi yang belum taat pajak) bisa berjakan beriringan,” sebutnya.
Sementara itu, Bapenda Jabar pun bekerja sama dengan komunitas otomotif Wahon menggelar pameran bertajuk Ngaso (Ngariung Sobat Otomotif). Ratusan motor dan mobil hingga asesoris berbagai jenis dipajang di halaman Bapenda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Minggu (2/6/2024).
“Ini juga bagian dari upaya menyosialisasikan pajak. Anggota komunitas bisa berkumpul, lalu harapannya bisa ikut mengkampanyekan pentingnya taat membayar pajak, selain ada transaksi jual beli,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini