Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara berharap kerja sama dengan industri segera terealisasi.
“Targetnya, MoU sudah selesai pada Januari 2025, sehingga pengiriman RDF dari Batununggal bisa dimulai,” tegasnya.
Untuk meningkatkan kapasitas pengolahan, TPST Batununggal direncanakan akan mengajukan bantuan panel listrik kepada pemerintah provinsi.
Hal ini diharapkan dapat mendukung pengoperasian mesin secara maksimal, sehingga volume pengolahan sampah bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Dengan kemampuan mengelola sampah organik dan anorganik, TPST Batununggal menjadi contoh model pengelolaan sampah terpadu yang efektif dan efisien.
Langkah ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui produk kompos dan RDF yang bernilai tinggi.
Melalui kerja sama dan inovasi berkelanjutan, TPST Batununggal siap menjadi pelopor pengelolaan sampah berbasis teknologi dan komunitas di Kota Bandung.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini