bukamata.id – Viral di media sosial terkait isu dugaan politik uang yang terjadi di kabupaten Ciamis masih ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan.
Tidak hanya itu, isu politik uang ini semakin memanas dengan munculnya foto atau cuitan di beberapa media sosial yang mengungkapkan dugaan serangan fajar tersebut belum ada tindak lanjut.
Seperti halnya unggahan di akun Instagram @candrapermanash, yang menuliskan warga Ciamis berani bersuara terkait adanya politik uang saat Pemilu 2024 kemarin.
“Bukti bahwa permainan politik uang (money politic), sudah merusak demokrasi kita. Dengan gelar orang kaya, seenaknya sendiri membeli suara, beruntung masih ada masyarakat yang sadar dan berani bersuara, seperti yang terjadi di daerah Ciamis,” dikutip Senin (18/3/2024).
Menanggapi munculnya unggahan tersebut, Akademisi Universitas Galuh (Unigal), Erlan Suwarlan mendesak agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ciamis untuk segera mengambil langkah tegas terhadap caleg yang terlibat dalam politisasi bantuan rice cooker dan politik uang.
“Meskipun kasus politisasi rice cooker sudah ditangani oleh Bawaslu Ciamis, namun terhenti di tengah jalan karena kurangnya alat bukti di sentra GAKKUMDU, itu menjadi sorotan agar pihak Bawaslu harus lebih tegas lagi dalam menyelesaikan pelanggaran pemilu,” ujarnya.
Kemudian, Erlan mengaku prihatin atas terulangnya pelanggaran pemilu yang melibatkan caleg, termasuk dugaan politik uang pada masa tenang kampanye.
Lanjut, kata Erlan, terlebih lagi sekarang bukan hanya di media berita saja muncul dugaan politik uang tersebut tapi sudah muncul di media sosial yang memungkinkan isu dugaan money politik ini bisa jadi isu Nasional.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini