bukamata.id – Warga di Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, kembali menyoroti kondisi jalan penghubung antar-desa yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki. Jalan sepanjang 4,8 kilometer yang menghubungkan lima desa—Cintakarya, Weninggalih, Mekarwangi, Wangunsari, dan Rancasenggang—telah lama dibiarkan dalam kondisi memprihatinkan.
Jalan kabupaten tersebut terakhir kali diperbaiki pada tahun 2013, dan sejak itu tidak ada upaya lanjutan dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk melakukan perbaikan menyeluruh.
Akses ini merupakan jalur vital bagi warga setempat, namun sebagian besar permukaannya kini dipenuhi bebatuan besar dan licin, dengan beberapa titik yang melewati kawasan hutan dan perbukitan. Jalan tersebut sangat sulit dilalui, terlebih bagi kendaraan roda dua yang rawan terguling saat melintas.
Baca Juga: Eks Muncikari Bongkar Tarif ‘Kencan’ Lisa Mariana, Dituding Peras Ridwan Kamil
Kondisi semakin memprihatinkan ketika warga yang sakit harus digotong secara manual lantaran ambulans maupun kendaraan lainnya tidak bisa masuk ke area perkampungan.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Revan M Nurrizky di grup BARAYA URANG SINDANGKERTA memperlihatkan warga yang harus berjalan kaki dan menggotong pasien menggunakan peralatan seadanya demi membawa pasien menuju fasilitas kesehatan.
“Sudah berkali-kali warga harus menggotong orang sakit untuk ke rumah sakit karena jalan rusak parah, mobil tidak bisa masuk,” tulis Revan dalam unggahannya, dikutip Jumat (18/4/2025).
Video tersebut pun viral dan mengundang gelombang simpati serta kritik dari warganet. Banyak yang mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap hak-hak dasar masyarakat, termasuk akses transportasi yang layak.
“Mari perjuangkan hak kita. Fungsi pajak buat apa jika masyarakat masih kesulitan mendapat akses? Pajak makin tinggi, tapi jalan masih rusak,” tulis salah satu komentar.
Baca Juga: Mirisnya Jalan Berlumpur di Pelosok Bandung Barat, Warga Keluhkan Akses Terhambat
“Ampun Gusti,” sahut warganet lain dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat maupun dinas terkait mengenai rencana perbaikan jalan tersebut.
Kondisi jalan yang rusak tidak hanya menghambat akses kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor pendidikan, ekonomi, dan mobilitas harian masyarakat. Aktivitas pertanian dan distribusi hasil panen pun terganggu karena kendaraan pengangkut tidak bisa melintas.
Warga berharap ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan demi meningkatkan kualitas hidup dan menjamin keselamatan warga.